Dampak Lingkungan
Berbicara tentang potensi dan dampak yang ditimbulkan oleh
industri Migas dan pertambangan sama-sama memiliki tingkat potensi pencemar
yang tinggi. Berbicara soal daerah terkena dampak langsung bisa dikatakan
industri. Pertambangan lebih tinggi apalagi jika itu merupakan penambangan
dengan cara open pit atau tambang terbuka. Dampaknya langsung terlihat pada
saat pembukaan lahan (land clearing), pembukaan tanah penutup, proses dumpingan
dll. Hal ini belum lagi dari urut-urutan pada saat proses penambanganya seperti
: limbah air pit (waste water PIT) yang cenderung asam dan tingkat suspense
soil yang tinggi atau TSS, kandungan logam berat di air, debu, getaran,
kebisingan.
Beda halnya dengan migas, dampak langsungnya tidak begitu
langsung terlihat, karena selain tidak membutuhkan pembukaan lahan skala
luas,juga dalam proses produksinya tidak menyebabkan penyebaran pencemaran yang
langsung.
Dalam dunia migas proses-proses yang berdampak signifikan
antara lain adalah saat seperti drilling berlangsung, potensi pencemaran dari
lumpur pemboran, gas-gas yang dihasilkan dari proses produksi, air terproduksi
(ini merupakan air yang ikut terpompa saat proses pengambilan minyak mentah dan
gas), biasanya diproses di instalasi khusus seperti water treatment plan (WTP)
kemudian apabila ada kebocoran pipa yang menyebabkan tumpahan minyak mentah
tumpah di tanah, sungai atau laut.
Contohnya air terproduksi dari kegiatan pengambilan minyak
mentah. Setelah dilakukan treatment maka air tersebut bisa kita injeksikan lagi
ke dalam sumur khusus injeksi (masuk ke dalam reservoir) sehingga air tersebut
tidak mencemari sungai atau air tanah.
Permasalahan
Indonesia adalah Negara dengan kekayaan geologis yang
potensial berupa migas justru kini sengsara oleh harga minyak yang melambung
sehingga harga kebutuhan pokok juga ikut melambung. Indonesia sebagai produsen
minyak secara logika sederhana seharusnya di untungkan atas kenaikan ini.
Kenaikan harga minyak dunia menyebabkan pemerintah menaikan harga minyak
nasional, yang belakangan menyusahkan lapisan masyarakat menengah ke bawah. Hal
ini terjadi karena total produksi minyak nasional berkisar 962.811 barel per
hari, sedangkan konsumsi dalam negeri berkisar 1.084.000 barel per hari, dimana
90% produksi minyak national diproduksi dari pihak kontraktor.
Saat masalah kenaikan harga BBM terjadi, perjanjian bagi
hasil migas menjadi sorotan,adapun sebagian besar pembagian antara pemerintah
dengan kontraktor adalah 85:15, dimana 85% untuk pemerintah dan 15% untuk
kontraktor sudah termasuk pajak. Namun itu semua, tergantung pada lading
minyaknya, seperti di natuna yang kondisinya unik dimana kandungan CO2 sangat
tinggi, teknologi dan biaya pengelolaan sangat tinggi sehingga pembagiannya
hampir seluruhnya milik Exxon mobil, pemerintah hanya memperoleh pajak , karena
memang pada dasarnya nilai harga minyak sepenuhnya berasal dari proses
p0engambilan dari dalam bumi dan pengelolaannya.
Perizinan
Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas)
bertekad menyederhanakan posedur persetujuan kegiatan bisnis migas dari satu
bulan menjadi 13 hari kerja, sehingga diharapkan dapat mendongkrak investasi di
sektor itu.
Selain mendongkrak investasi, debirokratisasi itu diharapkan
memberikan kepastian berusaha bagi pelaku usaha migas. Produksi migas Indonesia
diketahui terus anjlok sejak 1996, terutama pada periode 1999 – 2001.
Sebenarnya banyak factor, selain stimulant, untuk
mendongkrak investasi. BP Miogas, lanjutnya lebih melihat ke dalam terlebih
dahulu untuk menciptakan iklim usaha yang lebih baik lagi, sebagai salah satu
proses persetujuan investasi yang dipermudah.
Tahapan eksploitasi
dan eksplorasi
Eksplorasi
Ekplorasi adalah penyelidikan lapangan untuk mengumpulkan
data/informasi selengkap mungkin tentang keberadaan sumber daya alam disuatu
tempat.
Kegiatan eksplorasi sangat penting dilakukan sebelum
pengusahaan bahan tambang dilaksanakan mengingat keberadaan bahan galian yang
penyebarannya tidak merata dan sifatnya sementara yang suatu saat akan habis
tergali. Sehingga untuk menentukan lokasi penyebaran, kualitas dan jumlah
cadangan serta cara pengambilannya diperlukan penyelidikan yang teliti agar
tidak membuang tenaga dan modal, disamping untuk mengurangi resiko kegagalan,
kerugian materi, kecelkaan kerja dan kerusakan lingkungan.
Eksploitasi
Eksploitasi adalah usaha penambangan dengan maksud untuk
menghasilkan bahan galian dan manfaatnya. Kegiatan ini dapat dibedakan
berdasarkan sifat bahan galiannya yaitu, bahan galian padat dan bahan galian cair
serta gas.
Eksploitasi dan
eksplorasi minyak bumi dan gas
a. Kajian geologis
Secara ilmu geologi, untuk menetukan suatu daerah mempunyai
potensi akan minyak bumi, maka ada beberapa kondisi yang harus ada didaerah
tersebu. Jika salah satu tidak ada maka daerah tersebut tidak potensial atau
bahkan tidak mengandung hidrokarbon. Kondisi itu adalah:
· Batuan
sumber
Yaitu batuan yang menjadi bahan baku pembentukan
hidrokarbon. Biasanya yang berperan sebagai batuan sumber ini adalah serpih.
Batuan ini kaya akan kandungan unsur atom karbon (C) yang terdapat dari
cangkang-cangkang fosil yang terendapkan dibatuan itu. Karbon inilah yang akan
menjadi unsur utama daloam rantai penyusun ikatan kimia hidrokarbon.
· Tekanan
dan temperature
Untuk mengubah fosil tersebut menjadi hdrokarbon, tekanan
dan temperature tinggi dipelukan. Tekanan dan temperature ini akan mengubah
ikatan kimia karbon yang ada dibatuan menjadi rantai hidrokarbon.
· Migrasi
Hidrokarbon yang telah terbentuk dari proses diatas harus
dapat berpindah ke tempat dimana hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk
diproduksi. Di batuan sumbernya sendiri dapat dikatakan tidak memungkinkan
untuk di eksploitasi karena hidrokarbon di sana tidak terakumulasi dan
tidakdapat mengalir. Sehingga tahapan ini sangat penting untuk menentukan
kemungkinan eksploitasi hidrokarbon tersebut.
· Reservoar
Adalah batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk
berkumpul dari proses migrasinya. Resevoar ini biasanya adalah batu pasir dan batuan
karbonat, karena kedua jenis batuan ini memiliki pori yang cukup besar untuk
tersimpannya hidrokarbon. Resevoar sangat penting karena pada batuan inilah
minyak bumi ini diproduksi.
· Perangkap
Sangat penting suatu resevoar di lindungi oleh batuan
perangkap. Tujuannya agar hidrokarbon yang ada di resevoar itu terakumulasi di
tempat itu saja. Jika perangkap ini tidak ada maka hidrokarbon dapat mengalir
ke tempat lain yang berarti ke ekonomisannya akan berkurang atau tidak ekonomis
sama sekali. Perangkap dalam hidrokarbon terbagi 2 yaitu perangkap struktur dan
perangkap stratigrafi.
b. Kajian geofisika
Setelah kajian secara regional dengan menggunakan metode
geologi dilakukan, dan hasilnya mengindikasikan potensi hidrokarbon. Maka tahap
selanjutnya adalah tahapan kajian geofisika. Pada tahapan ini metode-metode
khususdigunakan untuk mendapatkan data yang lebih akurat guna memastikan
keberadaan hidrokarbon dan kemungkinannya untuk dapat dieksploitasi
· Eksplorasi
minyak
Ini adalah eksplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran.
Kajian meliputi daerahyang luas. Dari hasil kajian ini akan di dapat gambaran
lapisan batuan di dalam bumi.
· Data
resistivity
Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap batuan akan diisi oleh
fluida. Fluida ini bisa berupa air, minyak atau gas. Membedakan kandungan
fluida di dalam batuan salah satunya dengan menggunakan sifat resistan yang ada
pada fluida. Fluida air mempunyai resistan yang rendah dibandingkan dengan
minyak, demikian pula nilai resistan minyak lebih rendah daripada gas.
· Data
porositas
· Data
berat jenis
Data ini diambil dengan menggunakan alat logging dengan
bantuan bahan radioaktifyang memancarkan sinar gamma. Pantulan dari sinar ini
akan menggambarkan berat jenis batuan. Dapat kita bandingkan jika pori batuan
berisi airdenngan batuan berisi hidrokarbon akan mempunyai berat jenis yang
berbeda.
Data peringkat dunia
:
1. Peringkat 25 sebagai Negara dengan potensi minyak terbesar yaitu sebesar
4,3 milyar barrel
2. Peringkat 21 penghasil minyak mentah terbesar di dunia sebesar 1 juta barrel/hari
3.
Peringkat 24 negara pengimpor minyak terbesar sebesar 370.000/hari
4.
Peringkat 22 negara pengonsumsi minyak sebesar
1 juta barrel/hari
5. Peringkat 13 negara dengan cadangan gas alam terbesar sebesar 92.9 trillion cubic feet
6.
Peringkat 8 penghasil gas alam terbesar di dunia sebesar 7.2 trillion cubic feet
7. Peringkat 18 negara pengonsumsi gas alam terbesar sebesar 3.8 trillion cubic feet/hari
8. Peringkat 2 negara pengeksport LNG terbesar sebesar 29.6 trillion cubic feet
Potensi ini terdapat di daerah-daerah sebagai berikut :
Tambang minyak bumi
terdapat di :
1. Babo (Papua)
2. Cepu (Jawa Tengah)
3. Delta Sungai Berantas
(Jawa Timur)
4. Dumai (Riau)
5. Kembatin (Kalimantan
Tengah)
6. Kepulauan Natuna
(Riau)
7. Klamano (Papua)
8. Lhokseumawe (DI Aceh)
9. Majalengka (Jawa
Barat)
10. Peureuk (Jawa Barat)
11. Plaju (Sumtera Selatan)
12. Pulau Bunyu (Kalimantan Timur)
13. Pulau Seram (Maluku)
14. Pulau Tarakan (Kalimantan Timur)
15. Pulau Tenggara (Maluku)
16. Surolangun (Jambi)
17. Sorong (Papua)
18. Sungai Gerong (Sumatera Selatan)
19. Sungai Mahakam (Kalimantan Timur)
20. Sungai Paking (Riau)
21. Tanjungpura (Sumatera Utara)
Pabrik pengolahan
minyak bumi terdapat di :
1. Balikpapan
(Kalimantan Timur)
2. Cepu (Jawa Tengah)
3. Cilacap (Jawa Tengah)
4. Pangkalan Brandan
(Sumatera Utara)
5. Plaju (Sumatera
Selatan)
6. Sungai Gerong (
Sumatera Selatan)
7. Wonokromo (Jawa
Timur)
Kesimpulan
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan potensi alam
seperti minyak bumi, gas, batubara dan lain sebagainya. Maka dari itu akan
sangat menghasilkan sekali apabila sumberdaya tersebut di eksploitasi. Namun
bukan eksploitasi besar-besaran yang dimaksudkan tetapi eksploitasi yang
berwawasan dengan lingkungan. Eksploitasi yang memperhatikan dampak sebab
akibat serta cara menanggulanginya.
Sebaiknya kepada mereka yang berkecimpung dalam dunia
industry terutama dalam bidang pengeksploitasian sumber daya alam agar lebih
berhati-hati dalam mengeksploitasi dan memperhatikan dampak dari eksploitasi
yang dilakukan itu.
sukandarrumidi.(1999). Bahan Galian Industri. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press
http://budi2one.blogspot.com/2012/11/pertambangan-migas.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar