Apakah anda pernah menemukan hewan seperti ini di rumah
anda?
hmmm, hewan tersebut tampak menyeramkan dengan kedua capit
dan ekor yang menyerupai cambuk. Sebenarnya, hewan unik ini termasuk keluarga
dari kalajengking, biasa disebut dengan kalajengking cambuk dikarenakan ekornya
yang menyerupai cambuk.
Bagi anda yang pernah menemukan hewan ini di rumah anda dan
merasa aneh dengan bentuknya, berikut ini saya akan memberi penjelasan sedikit
tentang hewan ini ...
Kalajengking Cambuk (theliphonyda)
Kalajengking Cambuk atau di Indonesia sendiri sering disebut
dengan Ketonggeng adalah sekelompok hewan beruas mirip kalajengking namun
memiliki semacam "cambuk" di bagian belakangnya, alih-alih sengat. Semua ketonggeng termasuk
ke dalam bangsa Thelyphonida. Sebelumnya, ordo ini digabung bersama
Schiyomida membentuk ordo Uropygi. Dalam bahasa
Inggris hewan ini disebut "whip scorpions" (kalajengking
cambuk).
Bentuk Fisik
Hewan ini mudah dikenali dari warnanya yang gelap, memiliki
bagian depan mirip kalajengking (lengkap dengan sepasang capit di sekitar
kepala), namun tidak memiliki "ekor" dengan ujung sengat seperti
kerabatnya itu, ekornya menyerupai sebuah jarum kecil berwarna coklat. Panjang
badannya antara 10 - 15cm Bagian abdomennya (disebut
sebagaipygidium) dilengkapi dengan organ berbentuk cambuk (flagellum)
memanjang yang agak kaku.
Ketonggeng (Whiptail Scorpion / theliphonyda) dikenal juga Vinegaroon (vine= cuka) karena ketika terancam, dia akan mengeluarkan macam2 zat asam dari perutnya termasuk asam semut (asam formiat) (CH2O2), klorin dan campuran asam asetat (C2H4O2) dan asam oktanoic (C8H16O2), tergantung dari spesies mereka, dimana zat terakhir yang dikeluarkan berbau seperti asam cuka. Hewan serupa yang termasuk kalajengking cambuk (juga dikenal dengan sebutan kalajengking cambuk tanpa ekor) dan kalajengking cambuk mikro.
Tapi tenang saja ...
Binatang ini tidak berbisa dan juga tidak bisa menggigit,
hanya bisa mencapit. Bagi manusia tidak berbahaya sama sekali.
Makanan ketonggeng adalah serangga-serangga, seperti
jangkrik, kecoa, dan juga cacing.
Habitat
Ketonggeng ini biasa ditemukan di daerah tropis dan
subtropis pada daerah kering di seluruh dunia. Mereka hilang di Eropa,
Australia, kecuali untuk suatu spesies terlihat di Afrika. Mereka
biasanya menggali lubang bawah tanah dengan pedipalpus mereka, dimana mereka
mengankut mangsanya. Mereka juga mungkin berada pada liang di bawah kayu
busuk , batu dan puing-puing alam lainnya. Mereka suka dengan kelembapan,
tempat-tempat gelap dan menghindari cahaya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar