Selasa, 01 Juli 2014

Tugas 4 Analisa Dari Tugas 1,2,3

1. Tugas 1 - Catu Daya 12 V

Pada tugas ini flowchart yang digunakan bebas, tidak terpatok pada bentuk rangkaian yang masing-masing terdiri pada flowchart ada arti dan fungsinya masing-masing. Fokus tugas ini terletak pada pembahasan alat dan alir kerja alat atau rangkaian.

Sketsa dan ilustrasi dari sebuah rangkaian sangat mempunyai peranan penting dalam merangkai dan menentukan rancangan suatu rancangan catu daya 12 V. Yang berkaitan dengan perencanaan pemasangan rangkaian komponen, dan sebagainya, sebelum melakukan suatu pekerjaan pemasangan suatu rangkaian maka harus terlebih dahulu membuat suatu gambar yang berupa diagram rencana seperti gambar suatu rangkaian di pcb, sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan sudah terbayang langkah-langkah yang harus ditempuh.

> Kelebihan :  1. Disertai dengan gambar di papan pcb
                     2. Disertai petunjuk cara pemasangan komponen
                     3. Flowchart sederhana dan mudah dimengerti
> Kekurangan : 1. Alur kerja kurang spesifik
                       2. Alur kerja tidak menggunakan standarisasi flowchart sesungguhnya


2. Tugas 2 Flowchart Flood Detektor

Pada tugas ini flowchart yang digunakan harus menggunakan metode looping, looping disini berarti memungkinkan alat atau rangkaian melakukan suatu pengulangan kerja ke proses kerja sebelumnya. Fokus tugas ini terletak pada pembahasan alat dan alur kerja alat atau rangkaian serta flowchartnya yang diharuskan menggunakan metode looping

> Kelebihan : 1.Mengunakan gambar diagram terlebih dahulu
                       2.Disertai program nya
> Kekurangan : 1.Perancangan rangkaian kurang spesifik

3. Tugas 3 Looping Flowchart Catu Daya Digital
 Pada suatu rangkaian flowchart yang digunakan  dalam metode Looping,yang looping di dalam nya  berupa suatu rangkain program pembuatan catu daya digital. Didalam pembutan program tersebut perlu memerlukan ketelitian khusus.Tidak asal mengerjakan nya.Karna akan berakibat patal apabila tidak mengunakan perosedur dalam  pembuatan suatu program di dalam nya
>Kelebihan : 1.Membuat gambar sekematic
                     2.Mengunakan diagram gambar
>Kekurangan: 1.Pembuatan program kurang sepesifik
                     

Analisa : 

Metode dalam pembuatan suatu rangkaian berupa suatu alat yang mengunakan suatu komponen di dalam nya terlebih dahulu kita perhatikan dalam pemakaian suatu komponen sesuai yang diperlukan.sesuai dengan kebutuhan.
    Di dalam pengerjaan suatu rangkaian perlu kita cermati gambar terlebih dahulu
    Agar lebih mudah dalam pengerjaan didalam nya


Saran :
Sebelum kita melakukan suatu pekerjaan perlu kita perhatikan langkah langkah brikut ini:
1.Pengunaan alat sesuai dengan kebutuhan
2.Pengunaan komponen sesuai kebutuhan
3.Memerlukan ketelitian dalam pengerjaan


Kelebihan :
Motor dapat beroperasi dengan metode usulan dengan faktor daya yang mendekati satu (0,99), THDi yang lebih kecil, dan dengan efisiensi yang lebih tinggi dari keadaan normal. 


Rumus yang diberikan untuk menghitung nilai kapasitor yang tepat pada metode usulan mempunyai tingkat keakuratan yang tinggi terhadap hasil percobaan, sehingga sangat layak digunakan. 


Metode yang diberikan mempunyai kinerja lebih baik dan lebih efisien dari metode lama yang umum digunakan karena hanya menggunakan nilai kapasitansi kapasitor yang lebih kecil dengan kemampuan yang lebih besar.

Kekurangan :
Metode ini tidak bisa dijadikan diagram alir loop tertutup, karena memiliki ujung penyelesaian.


Sumber : 
http://mamatmatiji.blogspot.com/2014/07/1.html
                http://ridwan-invisible.blogspot.com/
  

Looping Flowchart Catu Daya Digital


Pencatu Daya (Inggris: power supply) adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain, terutama daya listrik. Pada dasarnya pencatu daya bukanlah sebuah alat yang menghasilkan energi listrik saja, namun ada beberapa pencatu daya yang menghasilkan energi mekanik, dan energi yang lain.
Konsep pembuatan catu daya digital ini adalah memanfaatkan DAC (digital to analog converter) yang telah dikuatkan oleh rangkaian penguat sebagai pengendali tegangan outputnya, dan sebagai feed back nya, penulis menggunakan ADC 10 bit mikro ATMega16 untuk mengukur tegangan outputnya secara pasti. Tegangan output catu daya ini bisa di-set mulai 0 volt sampai 32 volt DC dg arus maksimumnya ±1,5 Amper. Diagram bloknya seperti di bawah ini:
http://kurangsangu.files.wordpress.com/2012/04/diagram-blok.png
Kita bahas satu-satu,
Sebagai pusat kendali adalah ATMega16. Yang berfungsi memberikan output biner 1 dan 0 sebanyak 16 bit secara paralel ke rangkaian DAC. dan melakukan pembacaan tegangan output akhir dg ADC 10 bit internalnya.  Rangkaian sistem minimumnya seperti ini:
http://kurangsangu.files.wordpress.com/2012/04/min-sys.png
Sebagai penguat tegangan, digunakan transistor BC547 dan BC557 yg memiliki gain cukup besar. Besarnya gain (penguatan) tegangan di atas ditentukan oleh R2 dan R3 sebesar (R2+R3)/R3 atau sekitar 7,8 kali tegangan DAC. Untuk pnguat arusnya digunakan rangkaian darlington kombinasi TIP122 dan jengkol 2N3055 sehingga drop tegangan output anggaplah sekitar 0,7×2 volt = 1,4 volt (drop tegangan basis-emitor ). Anggaplah tegangan DAC maksimum adalah 5 volt, maka output penguatnya adalah (5×7,8)-1,4 volt = sekitar 37,6 volt. Tapi hal ini tidak mungkin terjadi karena maksimum tegangn input DC yang digunakan adalah 35 volt. Sehingga maksimum teg. Outputnya  ya  sekitar 35 volt – 1,4 volt = 33,6 volt saja. Dari sini rangkaian di atas sudah cukup bila digunakan untuk mendesain catu daya tegangan output dari 0 s/d 32 volt.
R4 dan R5 di atas berfungsi sebagai rangkaian pembagi tegangan agar tegangan output nya dpat dibaca oleh mikro. Tegangan output catu daya maksimum adlah 32 volt. Bila langsung dibaca oleh mikro.. bisa bisa pin mikronya langsung meleduk (kobong):D, untuk itu diperlukan rangkaian penurun tegangan seperti di atas.  Tegangan drop pada pin “teg.” Adalah Vout x R5/(R4+R5) atau 32 volt x 150k / 1150k atau sekitar 4,17 volt. Nilai inilah yang maksimum terbaca oleh ADC sehingga mikro masih aman.. R4 dan R5 sengaja dibuat besar agar tidak terjadi drop arus pada beban outputnya . Sedangkan R Shunt di atast fungsinya untuk sensitivitas pengukuran arus beban pada output. R shunt dibuat sekecil mungkin agar tidak terjadi drop tegangan dan arus yang terlalu besar pd output. TRUS Bagaimana kita tahu arus pada beban..?  caranya adalah dg mengukur tegangan pada R shunt melalui ADC mikro dan membaginya dengan nilai R shunt.. misal, diketahui R shunt adalah 0.2 ohm dan tegangan pada pin “arus” yang yg terbaca mikro adalah 100 mVolt, maka Arusnya sekitar 100 mVolt/0.2 ohm = 500 mA.
ADC seperti telah di jelaskan di atas. Terdpt dua channel ADC yang digunakan , yaitu channel 0 (PORTA.0) dan channel 1 (PORTA.1). channel 0 untuk mengukur tegangan output sedangkan channel 1 untuk arusnya. ADC yang digunakan 10 bit sehingga resolusi tegangan output yang bisa diukur adalah Vcc/1024, yaitu sekitar 4,88 mV. Nilai tegangan dan arus yang terbaca ini kemudian digunakan sebagai masukan kendali DAC oleh mikro ATMega16, bila tegangan output kurang dari set point, maka mikro harus menambah nilai DAC nya untuk menambah tegangan dan sebaliknya. Sehingga didapatkan tegangan output yang fix sesuai set point yang diatur pada program.
Rangkaian keseluruhan sistem seperti dibawah, , (klik untuk memperbesar)

setelah merancang hardware, saatnya membuat software/algoritma pengendalian tegangan dan arusnya.. secara umum algoritma untuk regulasi tegangan adalah dengan membaca tegangan dari sambungan “teg.” melalui ADC pada PINA.0. tegangan tersebut dikalikan dg suatu konstanta untuk kalibrasi dg tegangan output sebenarnya. Bila tegangan kurang dari tegangan set point-20 mV maka tegangan output DAC ditambah terus, sebaliknya bila tegangan output catu daya lebih dari set point+20 mV maka tegangan output DAC dikurangi. 20 mV adalah toleransi setpoint tegangan output. Untuk regulasi arus pada sumber arus prinsipnya sama, dg membaca tegangan R shunt pada ADC PINA.1 dan membaginya dengan 0.2 ohm (hambatan R shunt/lihat rangkaian di atas). lebih jelasnya, flow chart sistem umumnya seperti ini :

http://kurangsangu.files.wordpress.com/2012/04/flowchart-catudaya2.png